Secangkir Kopi dan Kafein Sumber Energi Kreativitas –
Percaya atau tidak, para manusia kreatif yang pernah ada di dunia, baik seniman, ilmuwan, penemu, penyair dan filsuf pasti membutuhkan pembakar semangat untuk berkarya. Pembakar semangat ini bisa berupa materil maupun non materil. Yang disebut sebagai non materil bisa berupa impian, dukungan dari orang tercinta, dan masih banyak lagi.
Sedangkan pembakar semangat dari materil bisa berupa asupan makanan dan minuman. Ya, secangkir kopi dan kafein sumber energi kreativitas! Mengapa tidak? Dalam secangkir kopi yang mengandung kafein bisa menstimulasi dan mempertajam kreativitas mereka setiap waktu.
Di dunia ini ternyata, cukup banyak manusia jenius yang menggunakan dan mengonsumsi kafein untuk mengasah dan menyalakan api kreativitasnya dalam berkarya. Dan karya-karya mereka pun bisa kita rasakan sampai saat ini. Sebut saja, nama-nama besar seperti Voltaire—filsuf asal Perancis, Dr. Samuel Johnson—cendekiawan asal Inggris, Honere de Balzac—sastrawan Perancis, Beethoven—musikus asal Jerman, dan beberapa nama besar lainnya.
Kita tidak mungkin melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa kafein dapat memompa kreativitas. Namun mengingat adanya catatan sejarah dari tokoh-tokoh di atas dan pengakuan dari banyak seniman dan filsuf besar, bolehlah kita katakan bahwa kafein dapat berfungsi sebagai pembakar kreativitas. Dan mungkin saja, Anda semua juga kerap mengonsumsi kafein ketika Anda membutuhkannya sebagai pemompa kreativitas untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Menurut para pakar, kafein mampu memberikan fasilitas produktivitas mental secara aman dan baik. Robert Boyle, bapak kimia modern asal Inggris yang juga dikenal sebagai anggota terpenting pada Klub Kopi Oxford pertama, berhasil menemukan teori senyawa modern karena terinspirasi dari kafein.
Lalu seorang mahasiswa kedokteran asal Jerman yang berbakat bernama Ferdinand Runger—yang sebenarnya ia memenuhi permintaan dari penyair terhormat dan terbesar asal Jerman, Goethe—berhasilah mengisolasi senyawa kafein tersebut di awal abad ke-19. Kafein disinyalir sebagai jembatan yang menghubungkan antara ilmu kimia dan fisika modern karena banyak dikonsumsi oleh para ilmuwan muda kreatif. Setelah itu, kafein bak dipuja sebagai pemompa kreativitas, dapat meningkatkan kekuatan logika, ketahanan mental, dan meningkatkan stamina baik fisik maupun mental.
Honore de Balzac, salah satu sastrawan besar Perancis abad 19, menurut literatur sejarah dikatakan kalau ia adalah seorang penggila kafein. Novel-novelnya yang luar biasa pun sampai sekarang masih bisa kita temukan di mana-mana, dibaca di seluruh dunia.
Banyak orang yang tidak tahu, kalau sang novelis tersebut pernah menulis sebuah risalah yang indah mengenai kekuatan menakjubkan dari efek mengonsumsi kafein untuk meningkatkan kreativitas. Dia menulis, bahwa setelah mengonsumsi secangkir besar kopi hitam:
“Ide mengalir dengan deras, bagai battalion tentara yang siap terjun dalam sebuah pertempuran besar. Memori dalam kondisi prima, ibarat bendera berwarna terang yang berkibar di angkasa, pasukan berkuda metafora bergerak dengan kecepatan yang menakjubkan bak artileri logika yang bergegas memasuki medan tempur diiringi derap langkah dan desing peluru.”
Risalah itu dibalas oleh sesama seniman lainnya, yakni Giocchino Antonio Rossini, komposer besar Italia yang menuliskan manfaat kafein sebagai kreativitas. Rossini, menulis kepada Balzac:
“… dengan kopi kita mampu bertahan selama 15 hingga 20 hari waktu yang sangat cukup untuk menulis naskah opera yang baru.”
Jadi, jika ada yang mengatakan kepada Anda bahwa mengonsumsi secangkir kopi dan kafein sumber energi kreativitas hanya sekadar mitos tentang kafein, Anda dapat mengemukakan hasil penelitian di atas.
Sumber gambar: https://www.amazon.com/Caffeine-Creativity-Inspirational-Lettered-Motivational/dp/B01BQUHD7K
Ya mas. Saya kalau belum ngopi, pusing. Abis ngopi terus seger lagi