Bentuknya memang sangat vintage, unik, dan klasik. Tampilan yang membuat ngiler para penikmat kopi, pun ditambah daya tarik lain: sejarahnya yang panjang dan tua. Moka pot muncul mengawali mesin kopi espresso di dunia.
Penemu mesin espresso bahkan terinspirasi benda mungil berwarna silver ini. Keberadaan mesin espresso kemudian seperti melekat pada citra moka pot. Para penikmat kopi yang pernah mencicipi kopi dari moka pot bisa merasakan aroma dan rasa kopi yang hampir sama dengan kopi espresso. Rasa kopi yang cukup kuat.
Di dunia kopi, alat seduh ini juga dikenal dengan sebutan caffettiera atau dalam bahasa Indonesia artinya ‘pembuat kopi‘. Moka pot secara tradisional dibuat dari aluminium. Meski kadang dibuat dari baja tahan karat atau paduan logam lainnya yang bisa membuatnya kuat ditaruh di atas kompor dan menghasilkan seduhan kopi dengan tekanan uap dari air mendidih.
Alat ini umumnya terdiri dari tiga bagian. Bagian bawah untuk tempat penampungan air. Bagian kedua filter kopi untuk tempat bubuk kopi. Sedangkan bagian penampung paling atas sebagai tempat pembuangan akhir kopi yang telah jadi untuk lalu dituangkan ke dalam cangkir.
Pertama kali ditemukan oleh seorang penemu berkebangsaan Italia, Luigi De Ponti. Pada 1933 Alfonso Bialetti mengakuisisi penemuan ini. Pada tahun yang sama insinyur itu mempatenkannya dan sampai sekarang terus memproduksi model serupa secara massal dengan nama Moka Ekspress yang sangat populer di dunia.
Teko kopi ini telah menjadi ikon dalam perkara minum kopi sejak tahun 1950-an di Italia. Moka pot adalah sumber nostalgia bagi banyak orang Italia dan merupakan bagian penting serta style dari hampir setiap dapur di Italia. Jadi bisa dikatakan alat ini sangat dicintai masyarakat Italia dan menjadi kebanggaan mereka. Di zaman modern ini, sudah banyak variasi dari mokapot yang dikembangkan.
Moka pot paling sering digunakan di beberapa negara Eropa —terutama Italia, Portugal, dan Spanyol— serta Amerika Latin dan juga di Indonesia. Desainnya telah menjadi sedemikian ikonik dan kerap ditampilkan dalam museum seni dan desain industri modern seperti Wolfsonian-FIU, Museum of Modern Art, Cooper-Hewitt, National Design Museum, Museum Desain, dan London Science Museum.
Moka pot dibuat dalam berbagai ukuran, dari ukuran 1 hingga 18 porsi. Desain aslinya masih dipertahankan dan saat ini banyak produsen yang membuat dari bahan aluminium dengan gagang dari plastik bakelite.
Moka pot memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan alat seduh kopi. Teko kebanggaan orang Italia ini ditawarkan dengan harga cukup terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Bagi yang belum pernah mencicipi kopi dari alat seduh ini, segeralah mencobanya. Barangkali Anda akan merasakan sensasi bertualang di Italia.
Sumber gambar: www.perkcoffee.sg